Sabtu, 09 Juli 2011

Untuk Kaka Ku..

Aku memiliki seorang kaka, yang ketika dia mulai memperhatikan ku. Aku merasa hanya aku lah satu-satunya orang yang diperhatikan olehnya. Dia cuek, bahkan lebih cuek dibandingkan dengan kaka ku yang lainnya. Dia sibuk, menjalani kesehariannya sebagai mahasiswa di IPB, hingga terkadang tak ada waktu memberikan kabar kepada ku. Dia tidak begitu pandai merangkai kata-kata yang indah, tapi sikapnya lah yang membuat dirinya selalu menghadirkan keindahan untuk ku. Dia selalu berusaha untuk menyenangkan hati ku, ketika aku membutuhkan kesenangan.
Ketika memikirkan dia, aku hanya bisa membayangkan kenangan indah bersamanya. Entah kenapa, aku merasa tak ada kenangan buruk, ketika aku bersama dia. Dia selalu hadir saat aku terluka dan membutuhkan penopang. Dia tidak begitu pandai memberikan nasihat untuk ku, tapi dengan kehadirannya sebagai pendengar keluh kesah ku, aku bahagia memilikinya.
Dia pernah mengatakan tidak pernah ada alasan untuk dia marah kepada ku. Dia pun sabar menghadapi sikap kekanak-kanakan ku, dia sabar ketika aku marah-marah kepadanya saat hati ku merasa kesal. Dia tidak pernah marah ketika aku sering merajuk padanya. Dia pandai membuat ku merasa tersanjung. Dia hampir selalu menemani ku saat aku ketakutan, entah ketika aku takut sendirian ataupun takut terhadap malam. Dia tidak pernah menunjukan rasa kesalnya, ketika aku lebih memperhatikan kaka ku yang lain.
Satu-satunya hal yang aku tahu tentang kesukaannya adalah dia menyukai kripik singkong. Dia tidak begitu tetarik dengan mata pelajaran eksak. Terutama Kimia dan Statistik. Dia hanya memiliki dua adik. Aku dan adik teman dekatnya. Dia termasuk seseorang yang tidak begitu bisa mengatur keuangan, sama halnya dengan ku.
Aku jarang sekali mendengar cerita tentang permasalahan dia. Tapi aku merasakan benar-benar menjadi seorang adik ketika ada di dekatnya. Tidak pernah marah dan selalu sabar menghadapi ku, bahagianya aku memiliki mu ka.. sungguh, 
Kaka.. maafkan aku yah, ketika dulu aku sangat jarang memperhatikan mu. Sampai sekarang, terkadang aku masih merasa bersalah padamu saat aku mengingat sikap ku pada mu saat itu. Aku ingin membuat dirimu senang ka sekarang, menebus semua sikap buruk ku ketika itu. Maafkan aku ka. Tapi tahukah kau ka? Aku masih mengingat setiap detail tentang kenangan indah bersama mu dulu.
Dulu..
Aku pun sering memperhatikan mu ka, saat aku tiba dikelas. Aku hampir selalu melihat kelas mu. Aku berharap dirimu pun telah sampai di kelas mu, tapi dirimu hampir selalu datang 5 menit sebelum bel berbunyi, alhasil aku tidak menemukan mu saat aku melihat kelas mu. Aku memperhatikan mu ketika dirimu melewati belakang kelas ku. Untungnya belakang kelas ku itu terdapat jendela. Dari bangku aku duduk, aku selalu bisa melihat dirimu ketika dirimu lewat, entah saat masuk kelas, istirahat, bahkan ketika dirimu pulang.

Dulu..
Saat aku tidak melihat mu, teman sekelas ku lah yang memberitahukan bahwa dirimu baru saja melewati belakang kelas kami. Teman-teman ku banyak yang senang melihat mu, dirimu ramah terhadap mereka, itulah alasan kenapa mereka senang melihat ku dekat dengan mu. Aku senang memiliki kaka seperti mu.
Dulu..
Ingatkah dirimu ka, ketika aku membuatkan sarapan nasi goreng untuk mu? Itu adalah masakan pertama yang aku buat sendiri di masa SMA, dan masakan pertama yang dirasakan oleh orang lain. Aku memang sering membuatkan sarapan untuk kaka ku yang lain, tapi hanya sarapan untuk mu yang benar-benar aku buat sendiri dengan tangan ku. Dan ke esokan harinya, dirimu memberikan sarapan untuk ku lewat jendela kelas ku. Karena porsi yang cukup banyak, akhirnya akupun menikmati sarapan itu bersama dengan teman ku. Itu adalah pertama kalinya dirimu memberikan sesuatu untuk ku. Saat itu, dirimu membuatku merasa bahagia, karena pertama kalinya aku menikmati sarapan buatan kaka ku sendiri.
Dulu..
Ingatkah dirimu ka, saat aku berulang tahun. Dirimu memberikan ku hadiah ulang tahun untuk ku, meskipun awalnya dirimu sangat terlambat mengucapkan ‘Selamat ulang tahun untuk ku’. Dibungkusnya kado itu dengan bentuk serupa baju. Diberikan oleh mu saat aku istirahat dikelas, dirimu memberikannya –lagi- lewat jendela kelas ku. Jendela yang selama itu aku gunakan untuk memperhatikan mu. Saat dirimu memberikan kado itu, banyak mata yang melihat kejadian itu. Senang dan bahagia. ‘Dia ga malu punya ade kayak w’, itu ucap ku saat menerima kado dari mu ka. Saat ku lihat, isinya adalah boneka sapi kecil yang akhirnya ku beri nama Choco. Kado itu bukan alasan utama aku bahagia, tapi aku merasa bahagia karena dirimu seakan menunjukan ke teman sekelas ku, bahwa aku memang adik mu, terimakasih kaka. 
Dulu..
Saat aku kecewa terhadap kaka pertama ku, karena aku merasa di bohongi. Aku bercerita pada mu tentang perasaan ku lewat jendela itu. Dirimu berdiri dan tangan mu menahan jendela, agar aku bisa bercerita dengan leluasa kepada mu, tanpa harus ada batas jendela. Saat itu pertama kalinya aku bercerita padamu secara langsung, dirimu menenangkan aku, dirimu memberikan nasihat untuk ku, agar aku melupakan kekecewaan ku dan memafkan kesalahan kaka pertama ku. Dan baru akhir-akhir ini aku tahu, bahwa dirimu pernah memarahi kaka pertama ku karena membuat ku menangis semalaman. Aku terharu ka, karena dirimu begitu memperhatikan ku, meskipun dirimu terlihat cuek. Hehehe
Dulu..
Ketika dirimu pergi ke salah satu tempat wisata, entah di Sukabumi atau di Bandung, aku lupa nama tempatnya. Saat itu, dirimu selalu mengabari ku setiap kegiatan mu, dimana dirimu, dan sedang apa dirimu. Ke esokan harinya ketika masuk sekolah, dirimu memberikan oleh-oleh untuk ku. Gantungan kunci berbentuk Strawberry untuk ku, -lagi- lewat jendela itu. Aku memang menyukai Strawberry, dan dirimu memberikan nya. Aku senang ka. Karena secara tidak langsung dirimu masih mengingat ku. 
Dulu..
Ingatkah dirimu ka? Ketika dirimu ‘meledek’ ku saat aku berlatih karawitan? Ya.. saat itu dirimu sedang meminta maaf kepada ku karena dirimu berhasil membuat aku khawatir hanya karena dirimu berpura-pura marah kepada ku. Saat istirahat itu pula, dirimu yang baru saja dari kantin, membawa dua minuman, awalnya ku kira itu untuk teman mu ka, tapi ternyata itu diberikan untuk ku. Dan dirimu memberikannya tepat di depan perpustakaan yang saat itu banyak orang yang melihat tingkah mu, sejujurnya aku malu. Karena aku itu dari dulu tidak bisa akrab dengan makhluk bernama cowok. Tapi aku senang, dirimu selalu memberikan kejutan sederhana yang bisa menjadi suatu kenangan indah tentang mu.
Dulu..
Saat aku berdarma wisata ke Bandung saat aku kelas satu SMA, aku sangat senang karena dirimu bisa ikut datang ke darma wisata itu, meskipun dirimu datang saat sore menjelang. Dirimu baru saja mengikuti salah satu perlombaan, dan ketika dirimu memberikan kabar bahwa dirimu pun akan menginap di komplek villa tempat aku menginap, aku senang bukan main. Sampai senyum selalu menghias ketika sore itu. Dan malamnya, setelah kita makan malam, dan kembali ke kamar masing-masing. Namun entah siapa yang ingin bertemu, aku bertemu dengan mu di depan villa, dan kita duduk di depan villa, tepatnya di tangga batu dan berusaha untuk berfoto berdua, tapi karena kita terlalu menjaga jarak, alhasil foto kita pasti selalu terpotong. Terkadang foto aku yang terpotong, dan selanjutnya foto dirimu yang terpotong. Dan bisa dibilang acara foto itu gagal total, terlebih saat ada teman ku dari kelas lain yang keluar dari villa dan melihat kita, akhirnya kita pun kembali ke kamar masing-masing, karena takut mereka berfikiran yang lain. Meskipun kita adik kaka, tapi tidak semua orang tahu bahwa aku adalah adik mu. Baru kali itu aku berani keluar malam, dan bertemu dengan kaka ku.  Kini aku selalu tersenyum ‘lucu’ membayangkan bagaimana rupa ku yang masih kaku terhadap mu saat itu. 
Dulu..
Saat kita sama-sama menjadi panitia idul adha, aku memperhatikan mu. Dirimu menjadi panita bagian pemotongan daging, dan dirimu menggunakan jaket yang sama saat di villa Cibodas.
Dulu..
Saat kita sama-sama menjadi pengisi acara dalam perpisahan angkatan 22, kita pernah berfoto dengan gaya, seperti pra wedding, itu kata teman-teman ku. Dirimu selalu bersikap sewajarnya, itu adalah foto pertama yang berhasil di abadikan. Aku masih menyimpannya sampai sekarang, karena difoto itu aku tersenyum lepas. Saat acara hampir berakhir, dirimu mendapatkan kado dari salah satu kaka kelas, dan isinya adalah sebuah topi.
Dulu..
Dirimu pernah kan merasa cemburu terhadap kaka pertama ku, karena ade lebih mentingin dia, tapi tahu gga ka? Sebenarnya dulu ade juga memperhatikan kaka, ade sering merhatiin kaka dari jauh, kalo ade ke kantin, ade juga nyariin kaka. Semua sms kaka pun masih ade save di HP, dan semua tentang kaka juga ade tulis di buku ka. Mungkin karena ade lebih jarang ketemu sama kaka, ade belum bisa ngasih liat tulisan ade tentang kaka. Kaka juga penting buat ade, sama pentingnya dengan kaka ade yang lain. Maafin ade ya, saat di sekolah dulu ade belum bisa nunjukin perhatian ade ke kaka. Makasih, karena kaka masih ada disamping ade, disaat ade sedih juga seneng. Semua kaka ade, itu sama-sama penting, dan ade pun sama-sama memberikan perhatian yang sama, tapi caranya ajah yang berbeda-beda.
Itu sebagian kisah yang aku ingat tentang mu ka..
Dan akhirnya sampai saat dirimu akhirnya di wisuda, ya.. saat perpisahan mu ka, dirimu menjadi orang pertama yang aku cari. Sedih juga saat itu, akhirnya aku tidak bisa lagi memperhatikan keseharian mu. Namun, tak ku sangka, sampai saat ini aku masih bisa berkomunikasi dengan mu ka. Meski awalnya aku ‘agak’ kehilangan dirimu, karena dirimu begitu sibuk dengan segala kegiatan kuliah mu.
Terimakasih ya ka, karena saat aku terjatuh, kaka ada disamping ku.
Masih ingatkah dirimu ka saat aku kembali menangis karena kaka pertama ku itu? Ya.. saat dia memilih untuk bersama kasihnya, dan dirimu ada di sampingku, menghibur ku dan menemani hari ku. Dan akhirnya tangis ku pun berakhir, dan karena takut kehilangan dirimu pula, aku jadi lebih posesif padamu, dan dirimu hanya berkata, “Tapi jangan terlalu over protected juga de, kaka ga bakalan kayak gitu kok”, dan akhirnya aku bisa lega dan bersikap seperti sewajarnya lagi padamu. Sadarkah ka? Dirimu selalu ada disaat aku benar-benar merasa sendiri dan tak tahu harus bercerita kepada siapa.
Masih ingatkah dirimu ka? Saat aku menginap di rumah salah satu teman dekat ku, dan saat itu pula aku ketakutan karena ada ‘maling’ di rumah ku menginap? Akhirnya dirimu menemani ku sampai larut malam, sampai aku benar-benar bisa tidur.
Kaka : “ D, udah tidur belum? “
Ade : “ Belom ka, ade masih takut”
Kaka : “ Hehe, yasudah, kita smsan ampe de tidur dah, hehe “
Ade : “ Ka, kenapa sering banget manggil ade little angel deh?”
Kaka : “ Ga tau, seneng ajah, de mah kan kecil-kecil cabe rawit”
Ade : “ Oh gitu, kaka belum tidur? “
Kaka : “ Lum, filmnya juga belum kelar, mau ditulisin puisi lagi?”
Ade : “ Boleh tuh ka, Hehehe “
Kaka : “ Hehe, gantian atuh bikini kaka puisi ”
Ade : “ Okkeh, tunggu sebentar ya.. “
Kaka : “ Hehe, that’s so romantic “
Ade : “ Hehe, makasih kaka “
Kaka : “ Yuph, dah mulai ngantuk belom? Coba pejamin mata dan bayangkan hal-hal yang indah, jangan lupa doa “
Ade : “ Iya ka, ni udah mulai ngantuk kok, and lagi berusaha bayangin yang indah-indah, hehehe, si kaka romantis amat “
Kaka : “ Hehe, pi kadang juga tak romantis ya? Hoho, low udah ngantuk ga usah di bales, nite and sweet dream “
Saat itu aku terharu ka, terharu terhadap sikap mu yang seakan selalu menjaga adik mu. Dan saat itu, kita malah bertukar puisi. Padahal aku tahu, dirimu bukan orang yang puitis, tapi ingat kah apa yang kau ucapkan ka? “Gpp lah, kalo buat ade, kaka jadi puitis” dan semenjak saat itu perhatianku hanya tercurah kepada mu, bukan kepada yang lain.
Masih ingatkah ka? Saat aku bercerita padamu bahwa aku telah memiliki kekasih, dirimu hanya berkata, “Meskipun ade udah punya pacar, tapi ade tetep little angel’a kaka”, saat itu pula aku merasa bersalah kepada mu, karena aku takut saat aku memiliki kekasih sikap mu akan berubah, dan aku tak bisa membagi perhatian ku untuk mu. Dirimu begitu dewasa ka, selalu bisa membuat aku tenang saat aku terlalu takut untuk mengambil sikap.
Dan kini, aku begitu takut kehilangan mu ka. Ya.. bukan kah sebentar lagi dirimu magang? Waktu mu semakin sempit, waktu mu semakin tersita, aku takut dirimu melupakan ku. Aku tak ingin kehilangan seseorang lagi ka, aku ga mau ngerasain itu. Untungnya aku berhasil menepati janji ku pada mu, “Kita ketemu di IPB ya ka..”, itu janji ku kepada mu, setidaknya dengan kita satu universitas, aku bisa lebih memperhatikan mu dan lebih mudah untuk menjangkau mu.
Jangan lupa ya ka.. aku menunggu masakan mu yang selanjutnya, kan kaka udah pernah bilang kaka mau masakin masakan buat ade, Hehehe 









Dari Mu untuk Ku..
• 24 Desember 2010, 21:30:27
Nyamuk nakal mulai menggigit
Udara malam juga..
Mengigit sampai tulang sumsum
Matikan lampu..
Tarik selimut mu..
Rebahkan bdan mu dikasur dalam posisi ternyaman
Dan pejamkan mata mu adik kuwh
Ku kan selalu ada saat kau terlelap
Good night and sweet dream
My Little angel 
• 24 Desember 2010 ; 22:11:35
Tak terhitung berapa malam yang ku lewati tanpa mu
Begitu juga mimpi indah ku
Seakan hilang..
Semua lenyap di telan kelamnya sang malam
Ku berharap disetiap doa ku
Dalam harap ku
Dan dalam setiap hembusan nafas ku
Kau selalu ada
Member senyuman terindah
Walau ku yakin
Aku tak akan mampu menyentuh keindahan itu
Nite..
• 24 Desember 2010, 22:16:51
Begitu juga aku
Ku merasa nyaman
Saat kau kirim semua keluh kesah lewat surat tanpa sayap
Aku merasa berarti ketika kau tumpahkan isi hatimu pada ku
Aku merasa berguna
Ketika kau mau berbagi dengan ku
Aku tau
Kau sayang pada ku
Akupun sayang padamu karena Allah
Trims de..
• 25 Desember 2010, 08:57:06
Sang fajar telah sepenggalan naik
Awan putih terlihat berarak
Kicau burung menemani
Dan embun pagi telah beranjak dari pucuk daun
Begitu juga aku
Ku awali pagi ini dengan sejumput senyum
Segunung harapan
Dan sejuta impian
Semoga harimu menyenangkan hari ini
Dan lebih baik dari hari kemarin 
• 25 Desember 2010, 21:47:11
Malam mulai beranjak
Gelap telah merayap
Menyapa jiwa yang lelah
Menelusup dalam relung asma-Nya
Wahai sang malam
Ku mohon jaga dia.
Peluk dia dalam balutan mimpi indah
Dan selimuti dia dengan kain ketenangan
Met bubu ade kuwh 
• 2 Maret 2011, 22:03:28
Insyaallah aku akan selalu ada
Izinkan aku menjadi pelengkap mozaik dalam puzzle kehidupan mu
Menjadi nafas cinta dalam setiap dzikir mu untuk-Nya
Menjadi air dalam dahaga mu
Menjadi oasis di padang pasir yang akan menyejukkan hatimu
Dari teriknya sang mentari
Walau aku tak selalu ada di sisimu
Tapi..
doaku akan selalu mengiringi setiap jejak langkah mu dalam menapaki ular tangga kehidupan
• 2 Maret 2011, 22:13:46
Ku kirim segumpal senynum untuk mengantarmu terlelap
Dalam gemerisik angin malam
Rasa itu mengendap dan terbang
Membawa sejuta kasih dan kisah yang telah kita jalin
Dalam balutan hari, kisah itu semakin membuncah, menggelora dan semakin membara
Tolong jagalah kisah kasih itu
Agar tetap tumbuh
Rawat dan siramilah ia dengan air kesabaran
Jaga ia dari serangga kemaahan
Dan lindungi ia dari gulma kehancuran
Keep your love and friendship

Dari Mu untuk Ku..
• 8 Maret 2011, 19:35:45
Ketika datang 1/3 bagian malam kedalam hari-hari ku
Ku lantunkan segelintir doa untuk mu
Mendoakan kebaikan untuk mu disana
Agar dirimu selalu menjjadi insane yang baik
Terlindungi dari segala keburukan yang ada di depan mata mu
Semoga Allah
Mengabulkan apa yang ku lantunkan terhadap mu
-night ka-
• 18:55, Tuesday 2011-05-17
Mungkin dirimu pun tak paham..
Betapa kini aku gelisah membayangkan keadaan mu nanti
Mungkin dirimu tak sadar
Betapa sekarang momen bersamamu adalah hal terpenting
Semua itu ku lakukan
Untuk menggenggam hari mu
Hari bersama mu
Waktu dimana akan menyimpan kenangan mu
Bumi terus berputar
Tak ada yang bisa menghentikannya
Aku takut kehilangan mu
Aku takut terlepas dari mu
Aku takut tiada dirimu lagi nanti
• 17:33, Sunday 2011-04-17
Deras hujan yang tercipta
Semoga membuat hati ini teralihkan
Dari semua kepenatan dan kegalauan
Ku harap pelangi ada saat hujan reda
Sehingga membuat langit begitu indah terlihat
Aku ingin bahagia
Begitupun dengan mu kasih..
Meski kita tak saling bersama
Tapi aku mampu tersenyum tanpa hadir mu
Aku kini menantikan pelangi
Pelangi yang tercipta di hati ku
Dan ku harap,
Suatu hari nanti kau bisa menjadi pelangi ku kembali
• 18:36, Tuesday 2011-05-17
Aku salah..
Tidak akan selamanya akan selalu beriringan
Dirimu pasti akan membelokkan diri sesuai kehendak-Nya
Cepat ataupun lambat
Dirimu akan meninggalkan aku sendiri
Membiarkan aku jalani kehidupan jauh dari mu
Itu bukan kemauan mu
Tai itu adalah suatu keharusan
Dari sebuah perjalan hidup
Tak selamanya
Dirimu ada di sampingku
Tak selamanya
Dirimu menjadi yang terpenting dalam hidup ku
Bukan aku tak ingin
Tapi itulah yang nantinya akan terjadi
Pendewasaan diri, akan merubah segalanya
Penemuan cinta sejati, akan merubah cerita ini pada akhirnya
Aku sedih membayangkannya
Tapi aku ingin merasakannya
Karena bagaimanapun perubahan, dan jauhnya jarak yang ada padamu
Dirimu adalah mentari ku
Mentari dalam perjalanan ku , menuju akhir ku

Kaka.. terlalu banyak yang telah terjadi, dan tak mungkin aku tuliskan semuanya disini. Semua kenangan bersama mu masih aku ingat sampai sekarang ka. Tetap lah menjadi kaka ku,  dan tetaplah menjadi kaka yang aku kenal.  Terimakasih atas semua perhatian yang kau berikan untukku ka. 



Wednesday, June 29, 2011,10:20:05 AM
Diiand Mawarni