Diiand Mawarni ( Sabtu, 29 Oktober 2011 ; 19:32 )
Kazuo..
Apa kabar mu?
Maaf aku baru memberikan kabar kepada mu. Maaf karena aku sempat melupakan mu sejenak, sebagai sahabat yang selalu ada saat aku bercerita, tanpa mengeluh sedikitpun. Sahabat yang tidak pernah menyalahkan ku dan selalu mendengarkan segala kisah ku. Mungkin aku adalah sahabat yang tidak baik untuk mu, aku menghilang dari mu saat aku telah menemukan kasih ku, ya .. Kazuo . Aku telah menemukan kasih yang selama ini aku tunggu.
Panggil saja dia , “Pelangi”. Kenapa aku menyebutnya “Pelangi” ? karena dia hadir saat “Hujan” ku berhenti dari hari ku. Karena darinya aku bisa menjadi berbagai warna untuk nya. Karena darinya aku bisa merasakan kasih sayang yang semestinya. Mungkin menurutmu aku “Terlalu” ya, Kazuo? Namun , itulah kenyataannya. Setelah sekian lama aku hanya menunggu kapan “Hujan” itu berhenti, akhirnya aku menemukan jalan ku dengan hadirnya dia di hidupku.
Bagiku, dia adalah pelangi ku. Pelangi yang aku harapkan mampu untuk menghiasi kanvas kosong yang ada di kehidupan ku. Entah menghiasiya dengan duka, suka, cinta, rindu, ataupun sayang. Karena yang terpenting adalah semua warna itu hadir dengan secukupnya, tidak kurang dan tidak lebih.
Kamu pasti bertanya-tanya, kapan aku bertemu dengan “Pelangi” dan bagaimana aku bisa bersamanya kini ? iya kan Kazuo? Hemh ..
Pertemuan kami hanya pertemuan biasa, pertemuan yang hanya berawal dari komunikasi lewat “SMS”, yah .. berbulan-bulan kami hanya berkomunikasi dari “SMS”, memulai untuk saling memberikan sedikit demi sedikit perhatian sewajarnya, dan akhirnya aku pun bertemu dengan dia.
Saat pertama bertemu dengannya, yang aku rasakan adalah “Apa dia sama ya kayak karakter yang w bayangin?”,”Apa dia bakalan ngenalin w ya?”,”Kalo ketemu w harus ngomong apa?”. Sangat banyak pertanyaan yang ada di dalam fikiran ku saat itu, Kazuo. Namun semua terjawab saat aku bertemu dengannya, saat itu aku berencana untuk mencari tempat tinggal saat aku kuliah dan aku meminta bantuannya.
Saat bertemu dengannya banyak cerita yang bergulir dari mulut kami masing-masing, tidak ada kecanggungan sedikitpun. Karena dari “SMS” kami sudah mulai saling mengenal, bagaimana karakter kami, apa yang tidak kami sukai dan apa yang tidak kami sukai. Berakhir sudah satu hari itu, yang berkesan sampai saat ini adalah saat kami shalat berjamaah. Hal yang pernah aku impikan dari dulu, “Shalat berjamaah dengan seseorang yang aku sayang”. Namun, saat itu terjadi, aku belum menyayanginya karena aku masih sebatas kagum dan menyukainya.
Setelah pertemuan itu, semakin banyak komunikasi yang tercipta. Semakin banyak variasi cerita yang ada. Hingga akhirnya kami sama-sama mendapatkan hari libur kuliah dalam rangka Idul Fitri. Aku yang telah dibantu olehnya untuk mencari tempat tinggal saat kuliah, ingin membalas kebaikannya dan saat itu dia bertanya kepadaku “Kamu mau nemenin aku ke rumah sahabat aku ga?”, karena rasa ingin membalas dan berniat untuk bertemu dengannya –lagi-, aku mengiyakan ajakan itu. Aku ingat hari itu, hari dimana pertama kalinya aku pergi ke daerah yang benar-benar aku “Ga tau” itu ada dimana, bahkan sempat terfikir dalam otak ku saat diperjalanan menuju rumah sahabatnya , “Kalo w ditinggal sama dia disini ? Gemana pulangnya? Ga tau jalan w !”.
Selain itu Kazuo, kenapa aku sangat megingat tentang hari itu? Karena masih terekam jelas apa yang dia ucapkan saat mengantarkan aku sampai depan perumahan, lebih tepatnya sebelum perumahan. “Maaf ya nganterinnya sampe sini ajah, aku ga boleh bawa cowo ke rumah”, ucap ku, “Kan cuma temen, nanti aku sekalian kenalan sama orang tua kamu, ‘Sore tante dan om, kenalin saya “Pelangi”, saya temennya Dian, tapi ga tau deh kalo besok”, jawab dia sambil tertawa “Meledek”. Ya .. ucapan itu adalah awal dari semuanya. Awal bagaimana aku bisa bersamanya kini.
Tepat tanggal 3 September 2011, jam setengah 9 malam, setelah aku melewatkan hari ku bersamanya (Pergi ke rumah sahabatnya), dia mengungkapkan perasaannya. Hal pertama yang aku rasakan adalah “Bahagia”, dan badan ku seketika itu berubah suhunya menjadi lebih dingin. Betapa senangnya aku karena akhirnya aku bisa memilliki seseorang tanpa harus melewati batu terjal sebelum mendapatkannya. Saat itu pula aku baru menyadari bahwa aku telah mulai untuk menyayanginya. Saat itu pula cerita ku dengan “Pelangi” mulai tercipta.
Beberapa waktu setelah aku “Resmi” dengannya, kami saling membuat komitmen untuk merahasiakan ini untuk sementara waktu. Kamu pasti tau Kazuo, apa alasan itu. Kan kamu sahabat aku :D
Waktu terus bergulir, kini hari ku “Indah” dan “Membahagiakan”. Setiap pagi aku membangunkan “Pelangi” dan dia selalu berpesan padaku saat aku berangkat kuliah , “Kamu hati-hati ya .. Kalo ada apa-apa kabarin aku”.
Setiap jam makan, aku selalu mengingatkan dia untuk makan, begitupun dengan dia. Hari-hari ku selalu beriringan dengan dia, selalu ada dia di dalam keseharian ku. Hingga malam menjelang selalu ada kata “Sayang” darinya. Aku selalu bermimpi indah, aku selalu bisa membayangkan bagaimana aku ingin menjalani hariku bersamanya. Selalu ada imajinasi indah yang hadir dalam hati dan fikiran ku. Mungkin inilah rasanya “Jatuh cinta” kepada orang yang semestinya.
Kazuo, sepertinya aku tak bisa menceritakan bagaimana detail ceritaku bersamanya. “Pelangi” ku berbeda dengan tokoh sebelumnya, dia lebih “Istimewa” dari segala tokoh yang pernah ada di kehidupan ku. Kisah bersamanya biarlah aku simpan di dalam hati ku dan imajinasiku agar dia selalu hidup dan menghadirkan suatu rasa sayang yang tak akan bisa memudar.
Kazuo, terimakasih untuk mu. Kamu selalu ada saat aku terjatuh bahkan saat aku bahagia.
Sertakan segelintir doa untuk ku Kazuo, agar “Pelangi ku” tetap bersinar dan tetap menerima warna yang ada padaku.
Aku sayang pelangi. Biarkan warna ku mewarnai kanvas kehidupan mu secara semestinya
Biarkan aku menikmati keindahan pelangi mu dengan sewajarnya. Saranghaesan^^, you’re mi Liebe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar