Senin, 23 Januari 2012

Diiand Mawarni ( Sabtu, 08 Oktober 2011 ; 18:57 )

Apakah kamu tahu. Aku merindukan mu. Sangat merindukan mu. Aku paham, setiap hari kita selalu bertemu. Selalu dalam satu ruangan yang sama dan hampir selalu mengerjakan kegiatan yang sama. Namun, rasa rindu itu terus saja hadir dalam hati ku. Kamu tahu kenapa? Karena meski kita selalu bertemu, ada batasan yang membatasi. Ada suatu janji yang tak boleh dilanggar. Aku hanya bisa memandangmu disela kegiatan ku. Aku hanya bisa memperhatikan mu saat kamu sedang memperhatikan yang lain. Aku tak bisa berbicara dengan mu seperti yang lain. Itu semua yang membuat rasa rindu selalu ada dalam hati ku.
Terkadang rasa rinduku menguasai fikiran ku. Membuat aku semakin merasa takut kehilangan mu. Membuat aku menjadi tak mempercayai semua ucapan sayangmu. Rindu itu seperti pisau untuk ku. Ia harus ada untuk membuat aku selalu memikirkan mu. Namun saat ia menguasai fikiran ku, ia juga yang membuat aku menjadi tak mempercayaimu.
Sayangku. Percayakah kamu? Saat aku mengatakannya, aku semakin sayang padamu. Kini aku menitikkan air mata karena merindukan mu. Kini aku khawatir tentang keadaan mu. Tak ada satupun foto yang tersimpan. Aku hanya memejamkan mata. Membayangkan setiap detail cerita yang pernah terjadi. Mengulang setiap ucapan yang pernah kamu ucapkan padaku. Detail cerita yang aku habiskan bersama mu. Membuat aku semakin merindukan mu.
Aku mencoba menghadirkan bayanganmu dalam setiap mimpi malam ku. Percayakah kamu akan semua yag aku ucapkan adalah benar? Masihkah tersimpan rasa sayang untuk ku? Masihkah aku segalanya untuk mu? Masihkah aku menjadi semangat untuk mu? Dan masihkah kamu hanya untuk ku? Semoga jawabannya adalah ‘iya’ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar